BENZCLUNX

Kamis, 10 Juni 2010

cerpen - AIR MATA BULAN SABIT

cerpen - Air Mata Bulan Sabit

AIR MATA BULAN SABIT

Petang itu Imsa masih mengingatnya. Dimana pertemuan usai perkenalan sepulang sekolah itu berlanjut. Disudut teras mesjid terlihat seorang gadis tengah duduk menyendiri. Memandang rembulan diatas sana penuh tatapan sayu. Memendam rasa tanya dihati imsa untuk segera menghampiri dan mencoba mengusik keheningan gadis itu. Adakah yang bisa aku perbuat untuk membawakan sedikit saja dari beban mu. Itu yang ingin imsa sampaikan. Namun kelu lidah ini dihadapannya. Hanya sebuah bisikan, ‘hidup ini penuh misteri” ungkapnya memecah keheningan suasana. Mencoba mendekat dan duduk disisi lain darinya.Ia terbangun dari lamunan panjangnya. Dan menepis air mata yang mengalir dipipi. mencoba menutupi segudang pemasalahan yang ia hadapi. ‘Hai…”sapaan lirih itu memalingkan pandangannya kearah lelaki yang duduk mendekatinya. Tatapan itu sungguh kemilau kejora pagi diufuk timur. Berbinar memukau pantulan cahaya lampu yang terang. Senyumnya merekah menebarkan keteguhan batinya. Sanggup menanggung penderitaan demi kebahagian orang tuanya. Itu yang ia sampaikan dalam kalimat yang terpatah. Saat ini hanya rembulan yang tahu bisikan kegelisahan hatiku. Ucapan gadis itu dengan tetap pada keheningan wajahnya. menyandung tanya dihati imsa untuk mencoba membuka misteri yang tersimpan.Adakah alasan rembulan untuk enggan besinar. Bila nan jauh disana ia tetap menyembunyikan terangnya. Ungkap imsa mencoba menyibak tabir yang terhalang kabut. Bukan gelap malam yang membuatku buta. Namun awan hitam itu selalu menaungiku dikala siang. Kenapa rembulan meredup dengan sabit. Seperti itu mungkin yang aku jalani sekarang. Gadis itu mencoba menyambut tanya dengan bahasa alam disaat itu.Sinar sabit diujung sana menerangi. Menyanjung adzan yang berkumandang Waktu sholat isa pun tiba. ‘Yuh An, kita sholat dulu”. Menjernihkan pikiran ini dengan alunan dzikir. Disitu akan ada sebuah keringanan dalam beban yang kau tanggung sekarang”. Nasehat Imsa mengajak Ani bergegas mepersiapkan sholat isa yang segera akan didirikan usai kumandang iqomah.Ujian kelas tiga pun tiba. Saat pulang usai praktek memasak. Ani terlihat berjalan mendahului imsa. Dengan segala barang bawaan ditangan dan pundaknya. Ia terlihat begitu kerepotan. Imsa mengulurkan tangan meraih karpet dan kompor dari tanga Ani. Berat beban bukan untuk kau tangguh sendiri. Bila ada yang lain mau meringankan. Imsa berbisik ketelinga Ani. Hanya balasan senyum yang terurai dari wajah manisnya. Sejuk laksana embun pagi diterik siang ini. Tak ada cerita yang disampaikan. Hanya perasaan malu diperhatikan semua teman yang memandangnya.“ Maaf ga sampai kerumah”ucapan imsa menaruh barang yang tadi dibawakanya. Ketika sampai didepan rumah Imsa. “ Makasih...” Tangan halus itu kembali meraih karpet dan kompor yang ia bawa. Jarak rumah Imsa dan Ani tidak begitu jauh. Hanya terhalang sebuah kelokan jalan.Biarkanlah waktu yang mengungkap kebisuan dua hati. Hingga datang kesempatan yang diharapkan. Hanya sebuah ungkapan untuk saling memperhatikan. Memendam perasaan bukanlah hal mudah untuk dilakukan seorang laki – laki. Namun itu yang selama ini tersimpan dalam benak imsa. Bila harus berkata jujur.sebenarnya ada sebuah ketulusan untuk selalu memperhatikan Ani. Semenjak kedekatan diahir kelulusan sekolah. Imsa terus menyembunyikan perasaan hatinya. Hingga tiba dihari ulang tahun Ani. Imsa mencoba memberikan sebuah buku harian beserta bolpoin. Isi kado itu terbungkus rapih dengan sebuah kertas coklat terikat pita merah. Lambang yang diungkapkan imsa sesunguhnya. Ia ingin menuliskan semua isi hati yang selama ini terpendam. Dari buku harian itu. Namun Ani tak menyadarinya sampai disana.Setahun berlalu Ani kembali melanjutkan sekolahnya disebuah SMA Muhammadiyah dikota Majenang. Setelah setahun sebelumnya Ia berhenti. Keadaan itu menjadikan keterpisahannya dengan Imsa semakin jauh. Hanya selentingan kabar yang imsa dengar dari teman dekatnya. Bahwa Ani sudah punya pacar. Seorang dari gurunya di-SMA jatuh hati padanya. Kabar terahir yang imsa dapat. Hubungan Ani dengan sang pacar semakin serius. Bahkan sudah sampai tunangan. Imsa pun merasa berkecil hati untuk kembali merengkuh perasaan hatinya.Kesunyian hati imsa tidak berlangsung lama. Hingga ujian sekolah pun tiba. Ia sedikit melupakan perasaan hatinya. Mencoba untuk focus pada ujian yang tengah dijalani. Dengan sebuah kepercayaan diri yang besar. Ia berhasil melewati ujian sekolah dengan hasil memuaskan. Pengumuman kelulusan pun diterimanya dengan membanggakan. Walau tidak termasuk sepuluh besar. Imsa tetap bersyukur dengan hasil yang diraihnya.Mulut boleh berkata lain tapi hati tak pernah bisa dibohongi. Imsa mengungkapkan kegundahan hatinya. Pebenaran dari kabar angin yang diterimanya. Ia mencoba menyelidik bertanya pada seorang teman dekat dari Ani. Pertanyaanya bukan mendapatkan jawaban. Malah kembali dengan pertanyaan. ‘Sejujurnya imsa suka yah ma Ani?”. Ucapan Ii pelan. Pertanyaan itu begitu Nampak menantang imsa. Dengan tegas pun imsa menjawab ’klo ya mang kenapa?”. “Huh telat”. Ii berlalu begitu saja. Bukan ketenangan yang Imsa dapat namun malah kegelisahannya semakin menjadi.Terang bulan sabit diatas sana. Mengingatkan imsa disaat malam bersama Ani dulu. Dari sana sebenarnya getaran hatinya mulai terbuka. Ada perasaan lain dihati imsa. Begitu halus nan lembut yang terasa. Saat Ani menceritakan semua permasalahan keluarganya. Seolah memberikan kepercayaan penuh bahwa hanya aku yang pantas mendengarkan semua keluhan itu. Kenang imsa. Semalaman pikiranya terbang entah kemana mengingat kilauan binar mata dan senyuman Manis Ani dipelupuk matanya.Hangat pagi ini memberikan makna yang berbeda bagi imsa. Pengambilan ijazah kesekolah membuatnya bangun lebih awal. Dalam ayunan langkahnya yang panjang. nampak didepan persimpangan ada seoarang gadis tengah duduk menatap kearah imsa. Dengan selidik mata imsa menyidik. Ternyata itu Rosiana. Teman sekolah kakak perempuan ku dulu”. bisik imsa dalam hatinya. Sapa lembutnya mencairkan kebekuan hatinya. ‘Pulang kapan Ros?”. Tanyak imsa tanpa menghentikan langkahnya. ‘Semalam”. Jawaban itu seolah manjadi sebuah penawar kegundahan hati imsa.Keberadaan imsa di Desa Sindangbarang adalah atas keinginan kedua orang tuanya. Mereka tinggal di kota Majalengka. Imsa menetap dengan keluarga dari ibu. Untuk melanjutkan sekolah SMP-nya. Hingga semua surat penting dari sekolah sudah terkumpul. Imsa teringat kedua orang tuanya nan jauh disana. Minggu depan imsa pulang. Tapi ada yang mengganjal dihatinya. Perasaan itu menguatkan dirinya untuk bertemu. Walau hanya sekali saja dengan Ani. Surat berpesan singkat itu pun. Dititipkan pada Pamannya. Seorang guru ngaji dimasjid tempatnya bertemu dengan Ani dulu.Usai adzan maghrib petang itu. Sholat dan makan Imsa selesaikan dengan tuntas. Ia bergegas berkunjung kerumah temannya Kayok. Setiba disana ternyata ada yang tengah menunggunya. ‘Rosiana” ungkap imsa kaget. Padahal usai isa nanti Ani dimintanya datang kerumah Kayok. ‘Hai!, ada waktu ga aku pengin ngobrol sebentar saja?” ucapan Rosiana melemparkan tanya kearah Imsa. ‘Sebentar saja yah, aku ada janji.”.jawab imsa singkat.Ditengah asiknya keakraban bercerita diteras rumah. Ani datang mengendarai sepedanya. Imsa seolah tidak menyadari kedatangan itu. Dengan seriusnya mendengarkan cerita Rosiana. Ani hanya bertanya kearah Kayok tanpa mempedulikan dua insan yang tengah bercerita.‘Ni Alamat sekolahku untuk imsa, katanya minggu depan ia pulang ke Majalengka”. Ucapan Ani seru. mengembalikan alam sadar imsa. Ia langsung terperanjat medengar suara Ani begitu dekat. Sama persis ketika bercerita dulu. Dalam kilauan indah matanya seolah ada kesedihan lain. Imsa menerima secarik kertas langsung dari tangan Ani. dengan tatapan menyidik. ‘An kamu nangis?”. tanya imsa sembari tetap menatap wajah yang tergerai rambut panjang itu. Tanpa jawaban Ani bergegas pergi meninggalakan imsa.Malam ini malam terahir bagi kita. Untuk mencurahkan rasa rindu didada. Esok aku akan pergi entah kapan kembali. Kuharapkan engkau sabar menanti. Alunan lagu itu membuat Imsa berontak menemui Ani. Diteras mesjid seperti biasa Ani tengah menyendiri. Imsa menghampirinya. Dengan ucapan setengah berbisik. ’Adakah yang ingin kau ucapkan sebelum aku pergi” .Ani hanya termangu dalam lamunan panjangnya. Ia tak lagi melontar senyuman utuk imsa. Uluran tangan itu sigap imsa tangkap. Tanpa sadar imsa mencium tangan Ani. Sembari menatap matanya yang bening mengalir Air mata. ’Maaf” kata itu diucapkan Ani sambil mengulurkan sebuah bingkisan.Pagi itu menjelang keberangkatan. Imsa belum juga membuka bingkisan pemberian Ani semalam. Megiring rasa penasaran dihatinya. Imsa mebuka bingkisan itu dengan sangat hati hati. Majmu syarif dan tasbih kecil 33 itu adalah isinya. Sebuah kenangan yang akan selalu mengingatkannya dengan Ani.Sampai di-Majalengka. Imsa selalu memegangi Majmu sarif peberian Ani. bila malam jumat tiba. ia membacakan surah Yasin dan Al Kahfi. Usai sholat pun, tasbih itu menemani imsa dalam wiridnya. Ada sebuah daya tarik tersendiri dengan kedua benda itu. Membuat imsa merasakan ketenangan. Usai mengunakanya.Lembar demi lembar surat yang saling bersaut mengulir tiap bulanya. Ani ternyata masih mengingat imsa dalam setiap kegalaun yang dihadapi. Ia merasa senang dengan kehadiran surat balasan dari imsa. Seolah menjadi obat akan rasa gelisahnya.Dua tahun terlewati, kabar pun terputus begitu saja. Ketika berkunjung kerumah sewaktu SMP-nya dulu. Ia langsung kerumah kayok sahabatnya. Seiring cerita imsa mengalir. Kayok mengingatkan imsa akan Ani. kabarnya terdengar. Sekarang Ani bekerja di-Bandung disebuah pabrik kemasan. Pacarnya Ani Tak pernah lagi terlihat datang kerumah Ani. Entah apa yang terjadi kayok pun tak begitu tahu dengan keadaan sebenanya. Hanya sebuah nomor Handphon yang Kayok berikan. Seolah memberikan harapan. Menyuruh imsa menanyakannya sendiri.HP jadul yang dipegang itu menghubungkan imsa dengan Ani. kisah demi kisah diceritakan selama mereka terpisah. Hingga ahirnya imsa menyidik dengan hubungan pacarnya Ani dulu. ‘Katanya sudah sampai tunangan, Ko ga sampai ke pelaminan”. Sindiran imsa itu tak membuat Ani merasa tersindir. Malah ahirnya Ani menceritakan semua kisah yang sebenarnya dengan Susilo dulu. Sebenarnya Ani tak begitu suka dengannya. Hubunganya itu terjalin dikarenakan. Mama menyuruh ku jadi pacarnya saja. Kasihan kan sering datang kerumah tanpa hasil. Ungkapan Ani begitu jelas mengalir. Tanpa keraguan sedikitpun. Sama seperti ketika pertama kali imsa mengenalnya.Cerita Ani terputus ketika imsa menanyakan kenapa sampai putus hubungannya dengan Susilo. Dengan kalimat terputus Ani menjelaskan. Susilo pernah memintanya berhubungan badan disaat semua penghuni rumah pergi. Hal itu menghenyakan Imsa dari keseriusanya. Rasa penasaran menyidik. Namun tak sampai hati untuk bertanya Sampai terjadi atau tidaknya hanya Ani yang tahu.Ditengah hubungan yang baru tersambung kembali itu. Imsa mendengar Susilo ahir ini sering datang kerumah Ani. Menemui kedua Orang tuanya. itu yang membuat Ani kembali bimbang. Haruskah memilih imsa, Atau Susilo sesuai dengan keinginan orang tuanya. Sebuah kalimat pun terucap dari mulut Ani dari Hp nya. ’Kalau kamu serius sama aku silakan datang kerumah melamarku. Siapa yang datang melamarkau duluan dia yang menjadi suamiku”.Ucapan Ani jelas.Kalimat itu membuat imsa semakin gelisah. Dan imsa mencoba bertanya kepada orang tuanya. Dapatkah imsa penuhi permintaan itu”. Tanya imsa pada bapanya. ‘kalau imsa udah siap berumah tangga, ya silahkan saja”.jawaban itu ringan memberikan sebuah semangat tersendiri untuk imsa.Dihari lebaran ketiga idul fitri Oktober 2006. Imsa melamar Ani dengan sekerat cincin emas pengikat kesepakatan suci. Sembilan bulan mendatang Juli 2007. Pernikahan itu berlangsung dengan khidmat. Terikrar janji setia sehidup semati. Sebagai suami istri. Malam kebahagian diiringi tarian Ronggeng dari Desa Jaranmati. Merupakan pelepas najar Mama Ani. yang diucapkannya sewaktu dulu masih tinggal di-Kroya.Tak ada lagi yang akan menghapus air mata Ani. yang lebih berkenan dari pada tangan sang suaimi. Imsa berbisik lirih. Malam ini malam pertama. Benarkah kau istriku canda imsa mengurai senyum Ani. seutuhnya aku milikmu. Ani melayangkan kecupan mesra dikening imsa. Mengantarkan rembulan sabit diatas sana menuju hari semakin larut. dikegelapan malam yang dingin berselimut ketulusan kasih dan sayang dalam cinta dua insan bersatu.............


posting by :imsazatty pada:http://cerpen.net/cerpen-romantis/air-mata-bulan-sabit.html
[reposted by anC]

sepuluh gitaris terbaik dunia

05:44 By: Revarius
Category Musik, Opini




Sepertinya sudah lama sekali varius tidak membahas mengenai gitaris dan juga panduan belajar gitar di blog revarius opinion ini. dulu sekitar 2 tahun lalu pernah varius menulis tentang Top 10 Best Gitaris Varius Choices yang menempatkan sang maestro Steve Vai pada posisi puncak. yah namanya juga opini. wajar jika ada yang tidak sependapat, namun saya sungguh senang dengan rentetan komentar yang datang pada post lawas itu.. ternyata sungguh banyak masukan dari para komentator anonim tentang siapa saja gitaris gitaris yang pantas di sebut sebagai gitaris terbaik dunia.

Kali ini Bagaimana kalau kita membahas mengenai 10 Gitaris Tercepat Dunia yang juga mengantongi gelar sebagai gitaris yang layak disebut sebagai gitaris terbaik dunia. mereka ini dipilih karena skill dan kecepatan mereka dalam memainkan solo gitar. umumnya mereka ini disebut sebagai Shredder. jadi mereka ini bisa kita sebut sebagai The World Best Guitar Shredder of All Time. Siapa sajakah mereka??

Kita Mulai dengan posisi 10 dulu ya dari top 10 Gitaris Tercepat Dunia


10. The Great Kat



The Great Kat merupakan nama panggung dari Katherine Thomas yang terkenal karena insterprestasinya dalam musik thrash metal dengan sedikit musik klasik. Kebanyakan dia bermain dengan gitar elektrik, tetapi kadang dia bermain biola. Faktanya Thomas adalah pelatih biola, lulusan dari Juilliard School dan sempat tur untuk bermain conventional classical music sebelum akhirnya menyebrang ke metal.Dia memang gila seperti yang terlihat.


9. John Petrucci



Salah satu inspirasi para pemain gitar. John lebih dikenal sebagai pendiri dan anggota dari progressive metal band Dream Theater. Dia telah memproduksi (bersama dengan Mike Portnoy) semua album Dream sejak release pertamanya pada tahun 1999 release, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory. Dia penulis lirik utama dalam band.


8. Buckethead



Dia dikenal karena selalu memakai topeng plastik putih dan memakai topi dari buket KFC. Dia merupakan komposer yang produktif, telah melepas 38 album solo dan mengerjakan lebih dari 50 album. Dia juga merupakan bintang tamu dalam 44 album dari berbagai artis berbeda. Dia mencampur musiknya secara beragam dan berbeda seperti thrash metal, funk, electronica, jazz, bluegrass dan avant-garde music.


7. Rusty Cooley



Rusty tidak puas sebagai pemain musik lokal dan mulai berkarir solo pada awal 1996. Dan saat ini dia khusus bermain dengan 7-string guitar. Debut album solo perdananya dimulai pada tahun 2003. Dan tidak diragukan lagi, dia merupakan salah satu pemain gitar tercepat di dunia.


6. Joe Stump



Teknik Joe Stump hampir sama dengan Yngwie Malmsteen’s, yaitu neo-classical metal. Dia juga telah merelease beberapa album dengan bandnya, Reign of Terror dan juga sebagai solo artis. Dia juga bermain sebagai lead guitar pada symphonic metal band HolyHell. Stump adalah seorang professional shredder, dan berdasarkan pemilihan pada majalah Guitar One dia menempati urutan ke 6 diantara daftar "Top 10 fastest shredders of all time".


5. Shawn Lane



Shawn Lane menjadi pemain gitar terkemuka dalam lingkungan gitaris underground dan bergabung dengan Black Oak Arkansas ketika berumur 14 tahun.


4. Paul Gilbert



Paul Gilbert lebih terkenal bersama Racer X, Mr. Big, and beberapa instrumental album yang dikeluarkan belakangan. Setelah keluar dari Mr. Big pada tahun 1997, Gilbert memulai merelease album solo. Dia juga bergabung dengan Joe Satriani dan John Petrucci pada G3 tour tahun 2007. Dia juga terkenal untuk alternate picking, string skipping technique, dan mendapatkan urutan ke 4 “Top Shredders of All Time” dari Majalah Guitar One.


3. Yngwie J.Malmsteen



Gitaris asal swedia yang juga merupakan seorang komposer, multi-instrumentalist, and pemimpin band. Malmsteen menjadi perhatian pada pertengahan tahun 1980 untuk pengaruh teknik gitarnya dan komposisi neo-classical metal compositions. Penjualan Empat albumnya dari tahun 1984 sampai 1988, Rising Force, Marching Out, Trilogy, and Odyssey, menempati urutan puncak dari top 100.


2. Chris Impelliteri



Lahir tanggal 10 Nopember 1964 in Connecticut. Berdasarkan majalah Guitar One Magazine, dia merupakan gitaris tercepat di dunia urutan ke dua.


1. Michael Angelo Batio



Di nobatkan sebagai sebagai gitaris nomor 1 tercepat di dunia. Batio juga terpilih sebagai “No. 1 Shredder of All Time” oleh Majalah Guitar One pada tahun 2003. Pada saat bersamaan di bulan april 2008 dia mendapat urutan pertama dari “Top 100 Greatest Metal Guitarists of All Time” oleh Majalah Guitar World dan salah satu dari “20 Greatest Shredders of All Time” oleh majalah Total Guitar Magazine. Wajar jika posisi no 1 ini jatuh ke tangan Michael Angelo Batio. karena dia adalah satu satunya manusia yang bisa bermain gitar di tangan kanan dan kiri sama baiknya. lihat saja bentuk gitar 4 necknya yang berbentuk X. Michael Angelo Batio juga mempunyai aksi panggung yang luar biasa dan amat sangat memukau. kecepatan, skill, tehnik dan semuanya. dia adalah dewa dari seluruh dewa gitar yang ada mungkin yah??

Loh?? Steve Vai kemana? Slash kok ngga masuk? Joe Satriani juga kemana?? Eric Clapton?? Tenang kalau eric clapton kan terkenal dengan julukan Slow Hand. jadi nggak mungkin masuk ke jajaran gitaris tercepat. lalu bagaimana dengan Herman li dari Dragon Force?? Sepertinya tidak lama lagi Herman Li akan menjadi salah satu gitaris terbaik dunia juga yah?? Jangan Lupa simak edisi Musik Lainnya di Revarius Opinion ya??

***bagi semua penggemar gitar,ini hanya sebagai refference buat kalian semoga bermanfa'at***

Rabu, 09 Juni 2010

seribu kaki menjauh

tak pernah kau tanya awan
mengapa menyembunyikan hujan
dan tak pernah kau tanya aku
mengapa menyembunyikan kesedihan
merenungi prilaku anehmu
membenamkan rasa rindu
perhatikan arah pikiranmu
memeberikan seluruh rasa ragu
kau tak izinkan sekalipun kukenang senyum
lupakan aku dan segala tentangku
pastikan terhapus dari pikiranmu
segala tentang harap suciku
menangis habiskan air mata
kau tak bisa aku lupa
dengan seribu kaki menjauh
tapi engkau tetap dihatiku
by aNC

Senin, 07 Juni 2010

Cerpen Dinar Rahayu

KUBERI tahu sesuatu, bila engkau kenari kecil dalam kalimat ini: ”terbang, terbanglah kembali ke sangkarmu kenari kecil karena jendela yang terbuka itu adalah jurangmu”. Maukah kau kembali ke sarangmu?
Bila kukatakan bahwa konon kenari akan langsung melejit terbang keluar begitu pintu sangkar terbuka dan berputar-putar di ruangan, tetapi bila kau membuka jendela maka ia akan berhenti sejenak lalu akan terbang kembali ke sangkarnya karena ia tahu bahwa di balik jendela itu hanya kematian yang tersedia baginya, bukan makanan dan minuman yang selalu tersedia di wadah di dalam sangkar. Mana yang akan kau pilih?
”Home” adalah tombol kecil di sebelah kanan kibor. Bila kau menekan tombol itu maka kau akan kembali ke tempat semula; di awal paragraf. Maukah kau menekan tombol itu ketika kata menyesatkanmu, kalimat menyesakkanmu, engkau terdesak, telanjang, malu, terhinakan. Atau kau akan berjalan terus? Lantas kau bersungut-sungut dengan memilukan dan memalukan: hidup ini memang penuh penderitaan, dan kau menjadi sinis melihat duniamu, menganggap kau adalah makhluk paling menderita dan Tuhan mempermainkanmu hanya karena Dia bisa.
”Lihat,” katamu ”bahkan kau yang menuliskan aku, harus menuliskan huruf besar untuk T dan D pada kata tuhan dan dia pada kalimat sebelum ini, kenapa memangnya? Apakah engkau takut akan kutuk bila menuliskan tuhan dan dia dengan huruf kecil?”
Lantas kau melihat orang lain pasti lebih berbahagia daripadamu, kau katakan itu salah. Tak semua orang lebih bahagia daripadamu. Tak mungkin kau sepenuhnya benar tapi ah, itu kan urusan orang lain, hanya dengan mengurus kenari kecil saja, kau sudah sibuk.
Rahim adalah sesuatu yang berada di bawah dan kata orang karena tak ada yang pernah ingat bagaimana rasanya di dalam rahim, maka rahim dicipta untuk dilupakan, tetapi suatu saat jalan menuju ke sana terbuka kembali, maukah kau kembali ke sana dan tinggal kembali di sana. Menghentikan paru-parumu yang mengisap segala debu itu. Diam. Mata tertutup. Berharap kelahiran tak pernah ada.
II
JADI kawanku, kita bertemu lagi setelah sekian lama engkau menghilang. Kemana saja? Ini malam ke berapa aku duduk di sini menuliskan surat untukmu.
Maka kali ini apa yang ada di pikiranmu? Engkau lelah, bahkan engkau merasa lelah oleh kelelahan itu. Tapi engkau tak mau pergi karena engkau tahu lari tak menyelesaikan masalahmu. Lantas mengapa engkau tak memilih bunuh diri? Dengan arsen, seperti nyonya Bovary? Tidak, kehidupan menyisakan kematian, memang tetapi... Engkau tercenung tak tahu jawab. Engkau tercenung lalu menggeleng: nggak aja. Mungkin hidup menyebalkan tapi bunuh diri tidak —belum-mudah-mudahan tidak jadi pilihanku. Engkau bingung. Lantas engkau menulis. Menuliskan sesuatu. Menciptakan sesuatu. Engkau tak tahu itu apa, engkau hanya menulis, menulis saja. Bahkan tak tahu apakah satu kata dengan kata berikutnya membentuk kalimat yang memiliki arti. Menulis. Sulit sekali rasanya padahal engkau sudah membubuhkan ”penulis” di belakang namamu. Ah, engkau tersenyum. Biarlah. Memang mengapa kalau tak dapat menepati janji? Adakah janji di belakang sebuah nama?
III
IA menemukan dirinya adalah biru di antara sapuan merah, maka ia bangkit membersihkan dirinya. Dirasa sulit dan susah tapi semua terbayarkan. Ia menemukan dirinya biru sendirian tapi merah tak lagi menimpa menutupi dirinya. Beranikah? Ia gentar karena ia sendirian. Ia sendirian, mula-mula sakit dan sepi tapi ia mencelupkan diri ke dalam kesendirian itu, tenggelam dan membiarkan dirinya jatuh ke dasar untuk menemui kematian yang biru. Ia tak menemukan kematian. Ia menemukan biru. Warna dirinya. Maka ia pun hidup dalam biru. Biru tidak membunuhnya. Kesepian membuatnya takut tetapi ternyata tidak membunuhnya. Ia tetap hidup tetapi kemudian ia bertanya, memang mengapa kalau mati? Apa bagusnya hidup? Ia tak menemukan jawabannya ia juga tak selera mencari, hanya dari waktu ke waktu ia berjalan, tak lagi mencari jawab. Karena ia tak yakin setelah menemukan jawaban ia akan bahagia. Bahagia? Apa lagi itu? Bahagiakah ia? Ia tak tahu juga. Sekali-sekala ya. Kadang ketika ia merasa berkuasa ia bahagia. Saat mendengarkan musik ia bahagia tetapi ia merasa teman yang paling setia adalah kesepian dan kesendiriannya tetapi juga ia tak lantas mencari keramaian untuk mengusir kesepian itu. Di keramaian yang ia dengar hanyalah suara orang lain sementara kesepian itu tetap diam di dalam dirinya. Maka ia berpikir kesepian di dalam keramaian itu lebih buruk daripada membiarkan dirinya memang benar-benar sendiri dengan kesepiannya. Kesepian membuatnya takut dan sedih tapi tidak, atau belum membunuhnya. Barangkali kesepian dan kesendirian akan membunuhnya pelan-pelan. Cepat atau lambat. Tetapi bukankah keramaian juga demikian? Dalam sebuah keramaian tak berwajah ia akan terombang-ambing, hilang, dan suatu saat, mati juga. Mati. Mati. Mati. Kata itu. Apakah itu lawan dari hidup? Hidup Mati. Hidup Mati.
Barangkali ia menginginkan sesuatu. Tidak sesuatu. Banyak suatu. Suatu ini suatu itu tapi tidak juga ia berpikir bahwa ketika ia mendapatkannya ia akan bahagia.
Kebahagiaan, bagi dirinya ketika menuliskan ini, seperti nyala korek api dari cerita gadis korek api. Hanya sepercik sepercik dan ia harus menghabiskan seluruh persediaan korek api untuk melihat kebahagiaan itu. Tak perduli maya atau nyata. Jika lantas di akhir cerita sang gadis beku tetapi berangkat ke surga adakah itu upaya si pencerita menghindari rasa sedih yang berada di dadanya sendiri, dengan menciptakan cerita yang membuat lega bahwa walau pada kenyataannya sang gadis mati kedinginan ternyata jiwa sang gadis atau apa pun itu berangkat ke surga. Adakah yang tahu surga? Ah, sebuah tempat penuh kenikmatan. Lantas bagaimana ia tahu kenikmatan jika kesusahan belum pernah dirasa. Tafsir muram atas nasib adalah bahwa manusia menanggung sedih karena memiliki hati. Tentu ia merasakan bahagia juga karena ia memiliki hati juga.
IV
IA berjanji, entah pada siapa, tak akan menjadi dia, dia, dia, dan dia, melainkan menghidup dengan sebisa yang ia bisa. Merasa sebisa yang bisa ia rasa, tak mengingkari tangis, sepi, rasa kesepian itu, kesedihan itu, tak mengingkari doa-doa, tak mengingkari apa pun. Tak menghindari apa pun. Pun kegilaan? Kegilaan. Kegilaan. Kegilaan. Kegilaan. Ia menuliskan kata itu berkali-kali. Ia lantas tersenyum, membalik padamu menemukan jawab. Katanya: ia takut, ia takut pada kata itu, ia tak mengingkari bahwa ia takut pada kata itu. Apapun itu. Ia tak mengingkari bahwa ia takut pada kegilaan. Karena dalam kegilaan tak ada kesadaran, tak ada ingatan, semua, sepertinya meleleh dan bercampur. Ia akan kehilangan dirinya tapi tak mati. Ia akan jadi beban orang lain yang barangkali dengan jijik menyuruhnya pergi, memberinya sebungkus nasi lalu menyuruhnya enyah segera dari wajah mereka. Akankah ia menjadi gila? Menjadi budak ia pernah, barangkali sama. Perbudakan dengan kegilaan. Keduanya menghilangkan keberadaan seseorang tanpa kematian. Ia tak ingin jadi gila. Tak ingin jadi budak. Ia ingin...ia ingin apa? waras... bebas...bisakah? Waras dan bebas? Mengapa tidak? Bukankah itu juga suatu ingin? Ingin itu ingin ini.
V
IA ingin pulang. Atau tepatnya tak ingin ke mana-mana lagi. Di sini saja. Berdiam di sini dan ia berkata padamu: aku takut pada senja. Senja seperti kaca pembesar yang membuat rasa sepi dan sedihku tampak lebih menakutkan dari ukuran sebenarnya. Seperti setetes embun terakhir yang menggantung di dahan kurus yang memperbesar daya sinar matahari pada satu titik, menetaskan nyala dan membuat padang rumput terbakar.
Sebaliknya ia menyukai malam yang larut dan hitam, gelap. Sepertinya di sana ada tenaga yang dapat menyubversi kenyataan pada siang hari. Sepertinya. Seperti kutuk diakhiri enyah barangkali doa ditakdirkan untuk diakhiri dengan amien. Karena tak seperti peluru yang mengentak, doa lebih mirip diamnya daun yang kering dan jatuh ke permukaan sungai yang tenang, menimbulkan riak kecil dan ikut mengalir tanpa suara. Suara. Kadang ia hanya menimbulkan gaduh dan gundah. Sementara ia tak benar-benar mengusir sepi. Suara hanya mengisi ruang dan meninggalkannya tetap dalam kekosongan.*** hasil repost dari cerpenis "Dinar Rahayu"

Alat Perang Sang Ksatria Malam: kata-kata mutiara

Alat Perang Sang Ksatria Malam: kata-kata mutiara

kata-kata mutiara

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Khalil Gibran, salah satu pujangga terdepan dalam masalah mengolah kata menjadi mutiara. Semoga postingan ini membawa manfaat.
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang.
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta itu membangkitkan semangat,hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
Aku mencintaimu wahai kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita. Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta.
Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan. Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku cintai…
Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta adalah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya.
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah senantiasa.
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehinya kembali?
Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.
Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.
Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan. Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu? Bekerja dengan cinta bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya.
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.

Minggu, 06 Juni 2010

kembali bukan untuk kembali

Dewiku inilah aku kembali
Memanggil nafasmu lagi
Tapi bukan untuk masuki hatimu
Hanya untuk melihatmu bahagia

Dewiku detak jantungku
Masih terdengar melantunkan namamu
Dalam darahmu mengalir Perhatianku

dan bila masihkah mungkin
akan kuberikan seluruh waktuku
hanya untuk mu sekedar membahagiakanmu
karena kau adalah cinta pertamaku

sesungguhnya aku masih sayang kamu
tapiku memilih jadi pendengarmu
disaat kau takuti malam-malammu
dan disaat kau kagumi siang-siangmu

That’s True

Malam berikan cahaya palsu
Disudut ruangan tersirat suara
Memanggil arwah yang bergentayangan
Ku masuki ruang itu dan berdiri diantara maya
Tak kulihat orang benar memangilku
Arak berkelebatan bagai busana kemilau
Kutemui satu orang yang memandangiku dari kejauhan
Aku tersenyum ternyata dia adalah setan
Ku berpikir sejenak akan isi benak
Ternyata aku masih anak-anak
Belum mengerti apa artinya hidup

Lagi-lagi gila

Hari-hari semakin ku benci
Diatas do’a Kurangkai mati
Memohon ampun untuk benarku
Semoga tuhan mendengarku
Rindu adalah milik sikaya
Simiskin tak layak dicinta
Karena cinta barang mewah
Begitulah kabar yang tersebar
Dunia atau waktu atau bahkan semuanya
Seolah tak memberi kesempatan kepadanya
Memang benar kata pujangga
Hidup adalah langit jingga
Bagi mereka yang tak punya harta
Dan hidup adalah pelangi
Untuk mereka yang berharta
Tuhan dibelahan bumi manakah
Aku bisa berhenti me;langkah
Dibarat ada berlian
Diutara ada sutra
Ditimur ada emas
Diselatan ada uang
Jika benar diam adalah emas
Tapi engaku membenci kaum pemalas
Sekedar mencari makan nyawaku kutaruhkan
Bukan Cuma sepuluh

Karena aku adalah masa depanmu

Pernah aku berjalan berulang
Memikirkan engkau ku ingin pulang
Pernah aku berpikir untuk hilang
Meraih angin aku terbuang

Sepi, indah kuselalu sendiri
Tanpa hati yang bisa temani
Hancur,musnah kuselalu selami
Tanpa ada yang halangi aku mati

Berharap dari mulutmu ada kata
Mungkin cukup bisa buatku bahagia
Menanti dari hatimu yang tak terbelenggu
Karena aku adalah masa depanmu

Semoga Tuhan dengarkan munajatku
Dengan lirih kuhentikan tangisku

By anc

Masa lalu

Seputihnya hati terus berharap
Adakah yang bisa buatku lenyap
Terbang tinggi arungi masa lalu
Masa dimana aku tak sendiri

Terus kuingat dia walau kulupa
Kuhancurkan tentang kisah bersamanya
Tapi nuraniku masih inginkannya
Selalu hidup dan berarti bagi sayapnya

Kembalikan aku ketika dunia kuwarnai bersamanya
Takan kuhempas walau ku lelah mencari dimana nafasnya
Kembalikan aku ke telaga sunyi dan yang ada hanya diriku dengannya
Tak akan kuampuni sepi yang selalu buatku berhenti melangkah

Berdua kita perbaiki sayap cinta
Walau sulit untuk terbang melayang
Berusaha bukan lantas menyerah
Lebih baik kalah daripada menyerah

Mati langkah

Apa fungsi kakiku
Tak bisa pergi meninggalkan mu
Apa fungsi hatiku
Tak bisa sadar melupakan mu

Pikiranku selalu meragu
Segala khayal tertuju padamu
Pikiranku selalu bimbang
Apakah ada atau sudah hilang

Segala yang kupunya tak berarti lagi
Mata,hati dan kaki tak berfungsi
Matahari apalagi yang kau cari
Apakah otaku juga tak berfungsi

Eangaku malaikat,engkau buat sesat
Engaku ratu iblis,engkau buat damai

Don’t CRY iwang suwandi

Ikatanmu buatmu sesak
Wajahmu tak bisa sembunyikan kesedihan
Apa yang kau inginkan apa yang kau dapatkan
Nilainya tak sebanding dengan apa yang kamu korbankan
Garis tanganmu begitu kau hormati

Sadiskah jika kau tinggalkannya?
Untuk mencari yang lebih mencintaimu
Wanita tidak bisa buat kita tertawa lepas
Atau buat kita bersedih mendalam
Namun mengajak kita ke alam kebingungan
Dunia kita sama
Ijinkan aku berkata!!!!!!! JANGAN MENAGIS KAWAN

Manuver si BISU

Mencaci didalam hati
Salahkan keadaan diri
Perlakukan hati bagai pencuri
Tak terima kenyataan
Sucilah para pemimpi
Yang wujudkan dialam sadar
Mulialah si ahli sabar
Dapat semua yang ia kejar
Sibisu hanya bisa berdiri
Kagumi hawa yang berlari
Sibisu kuat jika sendiri
Merayu bayangan yang dia puji

Mencoba beri puisi
Tapi tak sejalan dengan hati
Manjakan dengan rayuan
Tapi seperti basa-basi


By AnC

Rayuan Permaisuri

Ingin ku tangisi kebodohan ini
Tapi tak pantas aku tangisi
Ingin kuhancurkan ketakutan ini
Tapi begitu lemah hati ini
Kucoba tinggali raga rapuh ini
Berharap permaisuri menguatkanku
Kubawa rasa ini sampai nanti
Diujung renung ku berhenti

Kau permaisuriku yang tinggal di kerajaan mimpiku
Yang kupuja diselama hidupku
Kau permaisuriku yang kagumi kelemahan hatiku
Yang kucinta disetiap getar nadiku

Mungkin besok jika aku terbangun Selamanya tak akan kulupa cintamu

By AnC

Salam buat pak PresidenSalam buat pak Presiden

Malam pak!!!!!!!!!!!!!
Tolong kaki bapak sedikit digeserkan
Karena telah bertahun-tahun injak kepala saya
Dengan tanpa mengurangi rasa santun saya
Saya mau pijakan bapak bukan kepala saya lagi
Tapi tanah yang telah digarap para petani yang kuat
Karena saya telah jengah jadi alas kaki bapak
Mohon bapak seyogyanya maklum
Dan tak lantas membenci saya
Semoga tali batin antara jelata dan penguasa tak lekas sirna
Karena saya mencintai bapak dan negeri ini dengan jiwa dan raga saya
Saya mau jadi alas kaki bapak lagi jika itu jaminan bangsa ini bahagia


aNC

Sabtu, 05 Juni 2010





CAARA TEERMUDAH MEMAINKAN ALAT MUSIK ADALAH MENEKUNINYA.........

si otak bolong

tenaga wakilkan otak
senyum imitasi jadi tradisi
karena ambisi yang tak kunjung teratasi
renungku terlalu tawar
hitamku dihujam keinginan
alirkan hari sembunyikan obsesi
kelabulah semua asaku
menghitamlah raga batinku
tersenyumlah kaum penindas
pestaporalah kaum cendikia
nyanyikanlah hymne kemenangan bagi mereka


aku menapaki hari yang berpelangi
tapi masih terasa deras hujan
aku kecupi banyak keramaian
tapi masih merasa sepi
Tuhan sulaplah aku dengan kasih-Mu
jadikan aku penawar melarat keluargaku
muliakan aku karena otakku
aku tak banyak meminta dalam kehidupan ini Tuhan
cukup satu munajat batinku
tolong hentikan airmata ibuku
karena menangisi aku yang tak bahagia.